Ilmu Sosial Dasar


Nama : Yoel Christian Pakpahan
Universitas Gunadarma
Dosen : Ahmad Nasher

 Stratifikasi Sosial


Pengertian Stratifikasi Sosial
Secara harfiah stratifikasi berasal dari bahasa latin stratum yang bermakna tingkatan. Sehingga Stratifikasi Sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya.

Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” ia mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.

Stratifikasi Sosial menurut pendapat ahli :
Max Weber menganggap sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.

Stratifikasi sosial berdasarkan status yang diperoleh melalui usaha-usaha tertentu yaitu:
  1. Stratifikasi dalam bidang pendidikan
  2. Stratifikasi dalam bidang pekerjaan
  3. Stratifikasi dalam bidang ekonomi (kelas sosial)
Stratifikasi sosial yang diperoleh secara alami yaitu:
  1. Stratifikasi sosial berdasakan usia
  2. Stratifikasi sosial karena senioritas
  3. Stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelamin
  4. Stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan
  5. Stratifikasi sosial berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu
Fungsi Stratifikasi Sosial

Fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
  1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, wewenang pada jabatan
  2. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan
  3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan
  4. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah
  5. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan
  6. Alat solidaritas
Sifat Stratifikasi Sosial

Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial di masyarakat terdiri dari:

1. Stratifikasi terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Sistem ini terjadi karena:
  • Perbedaan ras dan sistem nilai
  • Pembagian tugas (spesialisasi)
  • Kelangkaan hak dan kewajiban
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.

2. Stratifikasi tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.

Kesimpulan
Stratifikasi Sosial merupakan pengelompokkan individu/kelompok berdasarkan tingkatan, pendidikan, ekonomi, jabatan, dll. Sifat Stratifikasi Sosial memiliki 2 fungsi, yaitu: Stratifikasi Terbuka dan Stratifikasi Tertutup. Stratifikasi Sosial Terbuka merupakan pengelompokkan tingkatan dimana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah atau berlomba untuk menempati tingkatan yang teratas/tertinggi,contohnya berdasarkan Kekayaan, dan Jabatan. Sedangkan, Stratifikasi Sosial Tertutup merupakan pengelompokkan yang dimana setiap anggota masyarakatnya tidak bisa berpindah/berlomba untuk menempati tingkatan teratas, contohnya berdasarkan Ras, Agama, dan Suku.

Referensi


http://www.ilmupsikologi.com/2015/10/pengertian-dan-contoh-stratifikasi-sosial-menurut-para-ahli.html
 



Share: