ILMU SOSIAL DASAR
Universitas Gunadarma
Dosen : Ahmad Nasher
A. Pengertian Agama
Menurut sudut pandang Antropologi,
yang diwakili oleh Anthony F.C. Wallace, agama didefinisikan sebagai
seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi mitos dan yang menggerakkan
kekuatan-kekuatan supranatural dengan maksud untuk mencapai atau untuk
menghindarkan sesuatu perubahan keadaan pada manusia atau alam. Definisi ini
mengandung pengakuan bahwa, kalau tidak dapat mengatasi masalah serius yang
menimbulkan kegelisahan, manusia berusaha mengatasinya dengan memanipulasikan
makhluk dan kekuatan supernatural. Untuk maksud tersebut digunakanlah upacara
keagamaan.
Menurut Edi Sedyawati, agama adalah
suatu sistem yang berintikan pada kepercayaan akan kebenaran-kebenaran yang
mutlak, disertai segala perangkat yang terintegrasi di dalamnya, meliputi tata
peribadatan, tata peran para pelaku dan tata benda yang diperlukan untuk
mewujudkan agama bersangkutan. Inti kepercayaan suatu religi berhubungan dengan
konsep mengenai kosmos, baik mengenai struktur maupun aspek kejadiannya. Konsep
lainnya adalah pandangan mengenai hidup sesudah mati atau adanya alam lain di
samping alam kehidupan manusia di dunia ini.
Berdasarkan konsep religi (agama)
manusia percaya kepada suatu kekuatan yang dianggapnya lebih tinggi dari
dirinya. Menurut Koentjaraningrat, perilaku manusia yang bersifat religi itu
terjadi karena:
- Manusia mulai sadar akan adanya konsep roh.
- Manusia mengakui adanya berbagai gejala yang tak dapat dijelaskan dengan akal.
- Keinginan manusia untuk menghadapi berbagai krisis yang senantiasa dialami manusia dalam kehidupannya.
- Kejadian-kejadian luar biasa yang dialami manusia di alam sekelilingnya.
- Adanya getaran (emosi) berupa rasa kesatuan yang timbul dalam jiwa manusia sebagai warga dari masyarakatnya.
- Manusia menerima suatu firman dari Tuhan.
B. Fungsi Agama
Agama adalah suatu kepercayaan yang
melahirkan pola perilaku tertentu guna menangani dan mengatasi masalah-masalah
penting yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan teknologi dan teknik
organisasi yang diketahuinya. Agama menjawab berbagai pertanyaan yang tidak
dapat dijawab oleh pikiran dan akal manusia. Untuk segala masalah yang tidak
teratasi dan masalah yang tidak terjawab, manusia berpaling dan berpasrah pada
satu Oknum Yang Maha Kuasa dan Maha Tahu yang kita sebut dengan Tuhan Yang Maha
Esa.
Menurut William A. Haviland (1999),
Religi/kepercayaan memiliki fungsi psikologis dan sosial. Fungsi psikologis
religi/agama/kepercayaan meliputi :
- Agama mengurangi kegelisahan dengan menerangkan apa yang tidak diketahui dan membuatnya dapat dipahami. Agama memberikan jawaban terhadap segala sesuatu yang tidak dapat dapat dipahami oleh akal manusia dan membuatnya menjadi logis. Menjadikan sesuatu yang irrasional menjadi rasional, yang tidak dapat dipahami menjadi dipahami, proses ini mengurangi kegelisahan dan ketakutan manusia.
- Memberi ketenangan karena percaya bahwa ada bantuan supernatural yang dapat diharapkan pada waktu menghadapi malapetaka. Dalam setiap agama/religi, selalu ada anggapan tentang kekuatan supernatural yang dapat dimintai bantuan oleh manusia dalam setiap krisis atau kesulitan yang dihadapinya. Agama menjadi sarana untuk mengatasi krisis, karena secara teoritis, bantuan Illahi dapat diperoleh kalau semua usaha lainnya mengalami kegagalan.
- Agama berisi ketentuan-ketentuan moralitas, yang dianggap sebagai ketentuan Illahi. Hal ini membebaskan manusia dari beban tanggung jawab atas suatu keputusan penting yang harusnya diambil karena dialihkan ke religi/agama dan kekuasaan Ilahi.
Ada beberapa fungsi sosial dari
agama/religi/kepercayaan dalam kehidupan manusia, yaitu terdiri dari :
- Memberi sanksi kepada sejumlah besar tata kelakuan. Agama memegang peranan penting dalam pengendalian sosial. Dalam agama terdapat pengertian tentang perbuatan baik dan jahat. Bila orang berbuat baik, maka ia direstui oleh sesuatu kekuatan supernatural. Bila orang berbuat jahat, maka ia akan mendapat pembalasan sanksi dari kekuatan supernatural yang dipercayai itu. Hal ini mendorong orang untuk selalu berbuat baik dan menghindari sifat dan perbuatan jahat.
- Memelihara solidaritas sosial. Setiap religi/agama memiliki pemukapemuka agama yang menjadi pusat perhatian umat, yang dapat berfungsi sebagai unsur pembantu dalam memelihara solidaritas sosial. Pelaksanaan upacara keagamaan menghadirkan adanya persamaan dasar pada setiap orang yang mengikuti upacara keagamaan itu, hal ini tentu saja ikut mempererat persatuan dan memperkuat identifikasi orang dengan kelompoknya.
- Menyelenggarakan pendidikan. Upacara-upacara keagamaan sering didahului oleh kursus-kursus kilat kepada para pesertanya. Terjadi proses transformasi sikap dan perbuatan melalui pewarisan nilai-nilai agama dari tokoh agama kepada para penganut agama/religi yang bersangkutan. Upaca-upacara keagamaan memberikan peristiwa yang sukar dilupakan dan berfungsi sebagai sarana pendidikan yang sangat efektif dalam membentuk sikap perilaku yang bersangkutan.
A. Pengertian
Teknologi Informasi
Teknologi
Informasi, atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information
technology (IT) adalah teknologi yang membantu manusia dalam membuat,
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan menyebarkan informasi..
Istilah ini umumnya bukan hanya di gunakan untuk komputer dan jaringan komputer, tetapi juga mencakup teknologi Informasi lain seperti televisi dan telepon. Beberapa industri yang berhubungan dengan teknologi informasi, termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak, elektronik, semikonduktor, internet, peralatan telekomunikasi, teknik, kesehatan, e-commerce dan layanan komputer.
Istilah ini umumnya bukan hanya di gunakan untuk komputer dan jaringan komputer, tetapi juga mencakup teknologi Informasi lain seperti televisi dan telepon. Beberapa industri yang berhubungan dengan teknologi informasi, termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak, elektronik, semikonduktor, internet, peralatan telekomunikasi, teknik, kesehatan, e-commerce dan layanan komputer.
B. Fungsi Teknologi Informasi
Berbicara mengenai fungsi teknologi
informasi, terdapat enam fungsi teknologi informasi yaitu :
1. Fungsi Teknologi informasi
sebagai Penangkap (Capture)
Fungsi teknologi informasi ini berfungsi
dalam proses penyusunan record yang di tampilkan pada layar monitor contohnya
amazon menggunakan cookies internet untuk menangkap data tentang pembelian
pelanggan melalui situs web mereka. Jadi dalam hal ini, mereka menggunakan data
ini untuk menyarankan item ke pengguna yang berkaitan dengan pesanan mereka
sebelumnya melalui situs web mereka.
2. Fungsi Teknologi Informasi
sebagai Pengolah (Processing)
Fungsi teknologi informasi ini
mengkompilasikan catatan rinci aktivitas, misalnya menerima input dari
keyboard, scanner, mic dan sebagainya.
Mengolah atau memproses data masukan
yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan atau pemrosesan data dapat
berupa konversi (pengubahan data ke bentuk lain), analisis (analisis kondisi),
perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan
informasi.
3.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Menghasilkan (Generating)
Fungsi teknologi informasi ini
menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna,
misalnya laporan, table, grafik dan sebagainya.
4. Fungsi Teknologi Informasi
sebagai Penyimpan (storage)
Fungsi teknologi informasi ini
merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat
digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya saja disimpan ke harddisk, tape,
disket, CD (compact disc) dan sebagainya.
5. Fungsi Teknologi Informasi sebagai
Pencari Kembali (Retrifal)
Fungsi teknologi informasi ini
menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin data dan informasi yang
sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas dan
sebagainya.
6. Fungsi Teknologi Informasi sebagai
Transmisi (Transmission)
Fungsi teknologi informasi ini
mingirim data dan informasi dari suatu lokasi lain melalui jaringan komputer.
Misalnya saja mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya.
Kesimpulan
Hubungan Agama dengan IPTEK yaitu; Agama merupakan sebuah jalan yang menghubungkan manusia dengan Tuhan, dengan ajaran-Nya kita dituntun ke jalan yang benar. Sedangkan IPTEK adalah alat yang menghubungkan manusia dengan manusia melalui sebuah perantara yaitu Informasi. Dan dari pemahaman diatas dapat disimpulkan bahwa IPTEK merupakan Jendela Dunia dimana semuanya dapat diketahui hanya dengan sebuah Gadget dan Agama merupakan sebagai pembatas supaya kita tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif. Jadi, percuma kita dapat mengetahui semua informasi yang ada di dunia ini kalau pengatahuan kita tidak disertakan oleh hal-hal yang bersifat Rohani.
Referensi
http://www.zonasiswa.com/2015/09/pengertian-fungsi-agama.html
http://www.infoteknologi.org/2015/12/pengertian-teknologi.html