RINGKASAN E-BOOK (IT AUDITING USING CONTROLS TO PROTECT INFORMATION ASSETS. SECOND EDITION) CHAPTER 6
Disusun Oleh :
Muhammad Fariz F (14116825)
Fauzan Daffa M (12116716)
Muhammad Adam Z (14116664)
Yoel Christian (16116355)
Habil Mahendri (13116118)
Kelas : 4KA24
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2019
Rangkuman Chapter 6 dalam buku "IT Auditing: Using Controls to Protect Information Assets Second Edition"
Kunci keberhasilan audit Windows server atau client adalah meninjau host secara menyeluruh serta koneksi lain yang mungkin terlewati data dari host atau untuk host.
Langkah-langkah audit Windows Server
- Dapatkan informasi sistem dan versi servicepack lalu bandingkan dengan persyaratan kebijakan.
- Tentukan apakah server menjalankan firewall yang disediakan perusahaan.
- Tentukan apakah server menjalankan program antivirus yang disediakan perusahaan.
- Pastikan semua patch yang terpasang sesuai kebijakan manajemen server.
- Tentukan apakah server menjalankan manajemen patch yang disediakan perusahaan.
- Tinjau dan verifikasi informasi startup.
- Tentukan layanan apa saja yang digunakan pada sistem, dan validasi dengan admin sistem.
- Pastikan hanya menginstall aplikasi yang sudah disetujui dengan persyaratan kebijakan.
- Pastikan hanya tugas yang disetujui yang dijalankan.
- Tinjau dan evaluasi prosedur pembuatan akun user dan pastikan akun hanya dibuat sesuai kebutuhan bisnis.
- Pastikan user telah dibuatkan domain level.
- Tinjau dan evaluasi grup dan tentukan peraturan grup.
- Tinjau dan evaluasi kekuatan password sistem.
- Evaluasi password yang digunakan untuk kontrol server.
- Tinjau dan evaluasi hak user dan pilihan keamanan yang ditentukan di kebijakan keamanan.
- Tinjau dan evaluasi remote access.
- Pastikan banner peringatan legalisasi muncul ketika melakukan koneksi ke sistem.
- Perhatikan dan evaluasi penggunaan sharing.
- Pastikan server menggunakan audit sesuai kebijakan perusahaan.
- Tinjau dan evaluasi prosedur admin sistem dalam memonitor sistem.
- Ketika mengaudit dengan cangkupan yang besar, tentukan apakah ada standar untuk sistem yang baru.
Langkah-langkah audit Windows Client
- Tentukan apakah client menjalankan firewall yang ditentukan perusahaan.
- Tentukan apakah client menjalankan program antivirus yang ditentukan perusahaan.
- Tentukan apakah client menggunakan standar minimum service pack, hotfix, dan software.
- Pastikan client sesuai dengan Microsoft Baseline Security Analyzer.
- Analisa sistem dengan network analizer commercial-grade.
- Evaluasi keamanan.
Audit Teknologi Sistem Informasi
Disusun Oleh :
Muhammad Fariz F (14116825)
Fauzan Daffa M (12116716)
Muhammad Adam Z (14116664)
Yoel Christian (16116355)
Habil Mahendri (13116118)
Kelas : 4KA24
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2019
1. Ruang Lingkup Audit Sistem Informasi
Ruang lingkup mencakup audit terhadap sistem informasi penjualan, yang diawali pada bagian marketing penerimaan order hingga pembuatan laporan penjualan. Sedangkan pengendalian prosedur dan pelaksanaan sistem informasi dibagi menjadi dua bagian yakni:
Pengendalian Umum (General Control) mencakup pengendalian manajemen keamanan dan pengendalian manajemen operasi.
Pengendalian Aplikasi (Aplication Control) mencakup pengendalian boundary, pengendalian input
dan pengendalian output.
2. Jenis-jenis kontrol dan audit sistem informasi
Jenis – jenis kontrol sistem informasi
1. Kendali pencegahan (preventive control)
Kendali pencegahan adalah suatu langkah pencegahan yang diambil sebelum keadaan darurat, kehilangan atau masalah yang terjadi. Contohnya: Melindungi uang kas dari pencurian dan penyalahgunaan mulai saat diterima sampai disetorkan ke bank.
2. Kendali detektif (detective control)
Kendali detektif adalah untuk menemukan terjadinya kesalahan.
Contohnya: Laporan uang kas bank. Misalkan dalam melakukan transaksi pada saat diterima sampai disetorkan kebank. kemudian bank tersebut akan memeriksa perhitungan saldosetiap bulannya.
3. Kendali koreksi (corrective control)
Kendali koreksi adalah proses yang dibuat secara khusus untuk memperbaiki kesalahan data yang mengakibatkan gangguan jaringan atau komunikasi.
Jenis – jenis audit sistem informasi
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit) merupakan audit yang dijalnkan untuk mencari tahu tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Apabila sistem akuntasi organisasi yang diaudit adalah sistem akuntasi berbasis komputer maka audit dilaksanakan pada sistem informasi akuntansi, apakah prosss atau mekanisme sistem dan program komputer sudah selsai, pengendalian umum sistem memadai dan data yang telah substansif.
Ada tiga jenis audit operasional (Operational Audit), antara lain:
Post Implementation Audit
Pelaksanaan post implementasi audit atau audi setelah implementasi ini dijalnakan oleh auditor dengan penerapan, pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang diimplementasikan harus dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai dengan keperluan atua mengandung kesalahan
Conccurrent Audit (Audit Bersama)
Audit menjadi tim pengembang sistem, auditor membantu tim untuk melakukan peningkatan kualitas dikembangkannya sistem yang dibangun oleh analisis, desingner dan programmer dan akan diterapkan.
Concurrent Audits (Audit Secara Bersama-sama)
Auditor melakukan evaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi sistem informasi apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol berkembangnya sistem secara menyeluruh sudah dijalankan dengan baik, apakah sistem kompute rsudah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
3. Tujuan kontrol dan audit sistem informasi.
Tujuan kontrol :
Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah
Mendeteksi resiko kehilangan data.
Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap.
Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan personil yang lazimnya tinggi.
Mendeteksi resiko error komputer.
Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud).
Menjaga kerahasiaan
Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer
Tujuan audit :
Pengamanan Aset
Aset informasi pada perusahaan seperti perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh sistem pengendalian intern yang baik supaya tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan.
Menjaga Integritas Data
Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data mempunyai atribut tertentu seperti kelengkapan, kebenaran dan keakuratan. Jika integritas data tidak dijaga, maka suatu perusahaan tidak akan mempunyai hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat mengalami kerugian.
Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan mempunyai peran penting dalam proses diambilnya keputusan. Suatu sistem informasi bisa disebut efisien jika sistem informasi tersebut dapat memenuhi keperluan pengguna atau user dengan sumber daya informasi yang minimal.
Efisiensi Sistem
Suatu sistem bisa disebut efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan daya informasi yang minimal.
Ekonomis
Ekonomis menunjukkan kalkulasi untuk rugi ekonomi yang sifatnya kuantifikasi nilai moneter atau uang. Ekonomis bersifat pertimbangan ekonomi.
4. Kerjasama dari auditor publik.
Pada tanggal 5 November 2008 BPK RI dan Kerajaan Norwegia telah meneken Nota Kesepahaman (MOU) kerjasama audit sektor publik. Kedua pihak antara lain akan melakukan pertukaran pengalaman dan pakar audit.
Penekenan MOU tersebut dilakukan oleh Ketua BPK RI Anwar Nasution dengan Ketua BPK Norwegia Juergen Kosmo di Oslo dan dihadiri segenap eksekutif kantor BPK Kerajaan Norwegia dan staf lainnya.
MoU tersebut antara lain memuat kesepakatan pertukaran pengalaman dan pakar audit serta penyelenggaraan proyek riset audit bersama. Selain itu juga diseminasi dan berbagi pengetahuan melalui konsultasi dan penyelenggaraan seminar tentang berbagai isu terkait dengan sektor publik. MOU ini akan berlaku selama dua tahun sejak diteken dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
Anwar mengharapkan agar dengan ditandatanganinya MoU tersebut, auditor kedua negara dapat saling belajar, termasuk dalam upaya menangani berbagai kasus korupsi, penggelapan pajak, masalah privatisasi BUMN, dan isu audit yang menyangkut lingkungan hidup serta kesehatan.
Kesimpulan:
audit sistem informasi adalah suatu proses pengendalian terhadap suatu organisasi agar berjalan sesuai dengan rencangan dengan adanya Kendali pencegahan, detektif, dan koreksi, dimana dapat mengurangi atau menyelesaikan masalah dalam organisasi. audit sistem informasi juga dibutuhkan agar sistem berjalan dengan efektif dan efisien yang dapat meminimalkan pengeluaran, serta menjaga suatu aset organisasi dan kebenaran data yang ada.
Referensi :
Audit Teknologi Sistem Informasi
Tugas 1
1. Jelaskan perbedaan masing-masing auditor berdasarkan jenis-jenis auditor:
1. Auditor Pemerintah
a. Badan Pemeriksa keuangan (BPK) adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi pemerintah.
Fungsi dan tugas nya adalah :
Sebagai general audit atas pemda/pusat termasuk BUMN dan BUMD
Complience audit atas audit investigasi atas sebuah kasus
Eksternal audit pemerintah
b. Badan Pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP)
tugasnya adalah sebagai auditor internal pemerintah untuk manajemen audit (memberikan rekomendasi agar perusahaan lebih efisien, dan tidak memberikan opini auditor)
c. Inspektorat Jendral Departemen keuangan sebagai auditor internal departemen keuangan
d. Badan pengawasan daerah tingkat I dan II sebagai audit internal daerah tingkat I dan II
e. Auditor pajak sebagai complience audit terhadap peraturan per undanga-undangan perpajakan.
Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai perwujudan dari Pasal 23 ayat 5 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi "untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang pengaturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil Pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap independen."
2. Auditor Intern
merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
3. Auditor Independen atau Akuntan Publik
adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan (General Audit).
Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).
Namun, Arens & Loebbecke dalam bukunya Auditing Pendekatan Terpadu yang diadaptasi oleh Amir Abadi Jusuf.
4. Auditor Pajak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia, bertanggungjawab atas penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan.
Aparat pelaksanaan DJP dilapangan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa mempunyai auditor-auditor khusus. Tanggungjawab Karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak tertentu untuk menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan.
2. Standar dan Panduan untuk Audit Sistem Informasi
ISACA
ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.
ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
ISACA mulai pada tahun 1967, ketika sekelompok kecil orang dengan kontrol pekerjaan-audit serupa di sistem komputer yang menjadi semakin penting untuk operasi mereka organisasi-duduk untuk membahas perlunya sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang. Pada tahun 1969, kelompok formal, menggabungkan sebagai Asosiasi EDP Auditor. Pada tahun 1976 asosiasi membentuk yayasan pendidikan untuk melakukan upaya penelitian besar-besaran untuk memperluas pengetahuan dan nilai tata kelola TI dan bidang kontrol. Sebelumnya dikenal sebagai Audit Sistem Informasi dan Control Association, ISACA sekarang berjalan dengan singkatan saja, untuk mencerminkan berbagai profesional TI pemerintahan yang dilayaninya.
Menurut ISACA, pemegang gelar CISA mempunyai competitive advantage dengan memastikan bahwa:
Audit sistem informasi dilakukan sesuai dengan standar, panduan, dan best practises terkait
Suatu perusahaan melaksanakan tata-kelola teknologi informasi (corporate governance of IT)
Manajemen atas sistem dan infrastruktur IT (systems and infrastructure life cycle management) dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan Arsitektur keamanan didesain untuk menjaga prinsip kerahasiaan (confidentiality),integritas (integrity),dan ketersediaan (availability) atas information assets Program disaster recovery dan business continuity direncanakan dengan baik dan dampak resikonya diminimalisir. Berikut beberapa pengakuan atas sertifikasi CISA dari beberapa lembaga:
Departemen Pertahanan Amerika (US Department of Defence) mengharuskan staff information assurance-nya memiliki sertifikat tertentu, di antaranya gelar CISA Undang-undang Keamanan Informasi di Korea mensyaratkan audit sistem informasi dilakukan oleh pemegang sertifikasi tertentu, misalnya CISA Bursa Efek India mengakui sertifikasi profesional CISA sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan systems audit Menurut Undang-undang di Rumania, bank yang akan menerapkan sistem pembayaran elektronik (misalnya melalui internet) diharuskan melewati proses sertifikasi dahulu oleh auditor yang memiliki gelar CISA Ujian CISA ini dilakukan 2 kali setahun, sekitar bulan juni dan desember. Jumlah soal ujiannya ada 200, multiple-choice dan minimal harus bener 75% supaya lulus.
Ada 6 area/topik dalam ujian CISA :
- Information systems audit process (sekitar 10% dari total jumlah soal)
- Information systems governance (15%)
- Systems and infrastructure life cycle management (16%)
- Information technology service delivery and support (14%)
- Protection of information assets (31%)
- Business continuity and disaster recovery (14%)
Supaya bisa dapat gelar CISA, gak cuma harus lulus ujian saja. Ada juga beberapa persyaratan lainnya:
- Harus punya pengalaman 5 tahun dalam information systems audit, control, or security (bisa disubstitusi dengan persyaratan tertentu)
- Mematuhi ISACA Code of Professional Ethics
- Menjalankan IS Auditing Standards yang dikeluarkan ISACA
- Ikut program CPE (Continuing Professional Education)
- Syarat Kelulusan
ISACA menggunakan dan laporan nilai pada skala umum 200-800. Sebagai contoh, skor skala dari 800 mewakili nilai sempurna dengan semua pertanyaan dijawab dengan benar; skor skala dari 200 adalah skor terendah mungkin dan menandakan bahwa hanya sejumlah kecil pertanyaan yang dijawab dengan benar. Calon harus menerima skor 450 atau lebih tinggi untuk lulus ujian.Sebuah skor 450 merupakan standar yang konsisten minimal pengetahuan sebagaimana ditetapkan oleh ISACA CISA Komite Sertifikasi itu. Seorang kandidat menerima nilai kelulusan kemudian dapat mengajukan permohonan sertifikasi jika semua persyaratan lain terpenuhi.
IIA COSO(The Comitte of Sponsoring Organizations of the threadway commision’s) : pengendalian intern, yang penggunaannya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dan proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh.
ISO 1799 : Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.
3. Menurut pendapat penulis seberapa penting audit TI & SI perlu dilakukan terhadap suatu organisasi
Perkembangan teknologi telah mengakibatkan perubahan pengolahan data yang dilakukan perusahaan dari sistem manual menjadi secara mekanis, elektromekanis, dan selanjutnya ke sistem elektronik atau komputerisasi. Peralihan ke sistem yang terkomputerisasi memungkinkan data yang kompleks dapat diproses dengan cepat dan teliti, guna menghasilkan suatu informasi. Dalam mendukung aktivitas sebuah organisasi, informasi menjadi bagian yang sangat penting baik untuk perkembangan organisasi maupun membaca persaingan pasar. Dalam hal proses data menjadi suatu informasi merupakan sebuah kegiatan dalam organisasi yang bersifat repetitif sehingga harus dilaksanakan secara sistematis dan otomatis.
Dengan demikian, sangat diperlukan adanya pengelolaan yang baik dalam sistem yang mendukung proses pengolahan data tersebut. Dalam sebuah organisasi tata kelola sistem dilakukan dengan melakukan audit.
Referensi :
PRINSIP DAN FUNGSI DASAR ANIMASI
Dalam teori animasi, terdapat 12 prinsip animasi. Prinsip animasi pertama kali diperkenalkan oleh animator dari walt DisneyStudios,yaitu frank thomas dan ollie johnston. Kali ini saya akan membahas prinsip-prinsip animasi, melalui cuplikan video dari larva yang berjudul Larva Car - Larva Season 2 Episode 40.
Source youtube : https://www.youtube.com/watch?v=bOqhvPr72Ys
1. Solid drawing dan appeal
yaitu bisa kita lihat dari sisi pembuatan sketsa dan daya tarik pada tiap-tiap karakter.
2. Straight ahead dan Pose to pose
prinsip yang wajib agar dapat digunakan dalam proses menggerakan karakter saat melakukan proses animasi secara manual, dalam pendekatan pose to pose metode ini menawarkan perencanaan dan kejelasan dalam proses animasi.
3. Follow Through and Overlapping Action
Pada animasi Larva ini, larva orange yang berada di atas mobil bergerak ke arah kiri kemudian berhenti secara tiba tiba lalu kembali ke tempat awal dan melakukan gerakan baru.
4. Anticipation
Anticipation adalah persiapan sebelum aksi, yang diikuti oleh sebuah aksi kemudian penyelesaian aksi tersebut. Larva orange, awalnya melakukan gerakan awalan yaitu naik ke atas mobil dengan perlahan lalu kemudian larva merah ikut menaiki dan mobil berjalan menabrak tembok didepannya.
5. Appeal (Daya Tarik)
Semua karakter harus memiliki daya tarik apakah mereka heroik, jahat, horor atau lucu. Larva orange yang berada diatas mobil memiliki daya tarik imut yang membuat penonton gemes. Adegan ini yang mengeluarkan daya tarik imut adalah adegan ketika 2 larva tersebut melakukan balapan mobil dengan musuh yang lainnya.
6. Timing
Berbagai waktu lambat dan cepat dalam adegan menambahkan tekstur dan menarik bagi gerakan. Juga, ada waktu dalam akting dari karakter untuk membangun suasana hati, emosi, dan reaksi terhadap karakter lain atau situasi. Terlihat gerakan yang agak kasar terjadi pada Larva berwarna merah yang bergerak cepat karena adanya scene dimana mobil berjalan secara cepat.
7. Exaggeration (Gerakan Berlebihan)
Berlebihan tidak distorsi ekstrim dari gambar atau sangat luas, aksi kekerasan sepanjang waktu. Itu seperti karikatur fitur wajah, ekspresi, pose, sikap dan tindakan. Larva merah melakukan gerakan yang berlebihan dengan yaitu mengendarai mobil secara cepat karena ingin memenangkan perlombaaan.
8. Secondary Action
Merupakan gerakan menambah dan memperkaya gerakan utama. Secondary action ini dialami oleh Larva kuning yang menunjukkan kepanikan, sehingga dengan kepanikannya muncul beberapa gerakan cekatan yang dimiliki Larva kuning untuk melakukan sesuatu kepada si Larva merah yang sedang kesusahan.
RANGKUMAN
Artificial Intelligence
Artificial Intelligence atau AI dalam bahasa Indonesia artinya Kecerdasan Buatan yaitu kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas ilmiah.
Contoh AI :
- Siri
- Alexa
- Tesla
Sistem Cerdas
Sistem cerdas adalah sistem yang dapat mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi.
Karakteristik Sistem Cerdas :
- Memiliki fasilitas informasi yang handal.
- Mudah dimodifikasi.
- Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
- Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
- Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
- Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.
- Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
- Outputnya yang dihasilkan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Agen cerdas adalah sebuah agen yang menerima persepsi dari lingkungan dan melakukan tindakan.
Sifat-sifat Agen :
- Rasional
- Autonomy
- Reactivity
Contoh Agen Cerdas
Contoh Agen Cerdas
1. Agent Taksi Otomatis
Sebuah agent taksi otomatis yang menerima penumpang dan mengantarkannya ke tujuan
- Performance measure: keamanan, kecepatan, legalitas, kenyamanan perjalanan, keuntungan.
- Environment: jalanan, lampu merah, lalulintas, pejalan kaki, cuaca.
- Actuators: stir arah, gas, rem, klakson, sinyal kiri/kanan.
- Sensors: kamera, sonar, speedometer, GPS, odometer, accelerometer, mesin sensor, keyboard.
2. Agent Sistem Diagnosis Medis
Sebuah agent sistem yang mendiagnosa pasien secara otomatis
- Performance measure :kesembuhan pasien, biya murah, tidak menyalahi hukum
- Environment : pasien, rumah sakit, suster, dokter
- Alat (Actuators) : layar monitor (pertanyaan, test, perawatan, rujukan).
- Sensors : keyboard (masukan gejala penyakit, jawaban pasien)
Referensi :
grasgrus
pandukrisnamurti
Definisi dan Konsep Agen Cerdas
Definisi dan Konsep Agen Cerdas
Agen Cerdas
Agen adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagai entitas pada suatu lingkungan yang mengamati melalui alat sensor dan bertindak melalui alat aktuator. Agen cerdas merupakan agen yang ditanamkan kecerdasan yang dimiliki oleh seorang manusia sehingga agen tersebut dapat melakukan hal-hal yang memerlukan kecerdasan yang biasanya dilakukan oleh manusia.Sifat Agen
A. Rasional
Sebuah agen haruslah mengarah kepada “lakukan hal yang benar”. Berdasarkan kepada apa yang dapat dipahaminya dan tindakan yang dapat dilakukannya. Tindakan yang benar adalah tindakan yang akan menyebabkan agen tersebut paling berhasil.
Agen rasional: untuk setiap deretan persepsi yang mungkin, sebuah agen rasional hendaklah memilih satu tindakan yang diharapkan memaksimalkan ukuran performance-nya, dengan adanya bukti yang diberikan oleh deretan persepsi dan apapunpengetahuan terpasang yang dimiliki agen itu. Rasionalitas berbeda dari omniscience (tahu segala/all-knowing dengan pengetahuan tak berhingga).
B. Autonomy
Agen dapat melakukan tindakan untuk memodifikasi persepsi masa depan sedemikian hingga dapat memeroleh infoemasi yang berguna (pengumpulan informasi, eksplorasi). Sebuah agen adalah otonom (autonomous) apabila perilakunya ditentukan oleh pengalamannya sendiri (dengan kemampuan belajar dan beradaptasi).
C. Reactivity
Dengan menggabungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang didapat dari lingkungannya, agen dapat menyimpulkan aspek lingkungan yang tersembunyi sebelum melakukan tindakan yang selektif. Agen Berbasis Pengetahuan bersifat fleksibel, mereka dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan memperbarui pengetahuan yang relevan.
Konsep Perancangan Agen Cerdas
Rasional dapat didefinisikan sebagai: melakukan hal yang benar. Agen rasional melakukan hal yang benar berdasarkan percept apa yang ditangkap dan tindakan (action) apa yang diambil. Tindakan yang tepat adalah tindakan yang akan menyebabkan agen menjadi yang paling sukses.
Beberapa hal yang perlu ditekankan:
- Rasionalitas berbeda dari omniscience (serba tahu/mengetahui semua dengan pengetahuan tak terbatas).
- Agen dapat melakukan tindakan dalam rangka untuk mengubah persepsi masa depan untuk memperoleh informasi yang berguna (pengumpulan informasi, eksplorasi).
- Sebuah agen dikatakan otonom jika perilaku agen ditentukan oleh pengalaman sendiri (dengan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi).
Pengukuran kinerja: Sebuah kriteria obyektif untuk mengukur keberhasilan suatu perilaku agen
Misalnya, mengukur kinerja dari agen vacuum-cleaner :
- Jumlah kotoran dibersihkan,
- Jumlah waktu yang dibutuhkan,
- Jumlah listrik yang dikonsumsi,
- Jumlah kebisingan yang dihasilkan, dll
Pengukuran kinerja haruslah dapat dinyatakan dalam ukuran kuantitatif. Kata “jumlah” mengindikasikan suatu ukuran kuantitatif/terukur. Untuk setiap urutan persepsi (percept sequence) yang ada, agen rasional harus memilih tindakan yang diharapkan untuk memaksimalkan ukuran kinerjanya.
Tujuan (Goal): Setelah menentukan criteria obyektif (seperti diatas), pilih salah satu tujuan untuk menjadi fokus utama dari agen. Goal adalah tujuan utama yangberusaha dicapai oleh agen (prioritas utama)
Konsep utama perancangan agen cerdas/rasional dapat dilakukan dengan bantuan PEAS yang merupakan singkatan dari:Performance measurement, Environment, Actuators, Sensors. PEAS harus ditentukan sebelum desain agen cerdas. Berdasarkan informasi PEAS, kita benar dapat merancang agen untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai.Sebagai contoh, misalnya tugas merancang sebuah sopir taksi otomatis. Definisikan PEAS agen cerdas tersebut seperti berikut:
· Performance Measure: Aman, cepat, legal, perjalanan nyaman, memaksimalkan keuntungan
· Environment: Jalan, lalu lintas lainnya, pejalan kaki, pelanggan
· Aktuator: Setir, pedal gas, rem, sinyal, klakson
Jenis Linkungan Agen Cerdas
Jenis lingkungan tempat agen cerdas bekerja dapat ditinjau dari beberapa aspek (berikut aspek yang menjadi lawannya,) bergantung lingkungan dimana agen tersebut berada. Aspek-aspek lingkungan adalah:
- Sepenuhnya teramati vs Sebagian teramati: Lingkungan sepenuhknya teramati jika sensor mendeteksi semua aspek yang relevan dengan pilihan action. Sebuah sensor agen memberikan akses ke keadaan lengkap lingkungan pada setiap titik waktu. Lingkungan sebagian teramati karena sensor berisik dan tidak akurat.
- Deterministik vs Stokastic: Keadaan berikutnya lingkungan sepenuhnya ditentukan oleh keadaan saat ini dan tindakan yang dilakukan oleh agen. (Jika lingkungan deterministik kecuali untuk tindakan agen lain, maka disebut lingkungan strategis).
- Episodik vs Sekuensial: Pengalaman agen dibagi menjadi “episode” atom (setiap episode terdiri dari: agen mengamati (percept) dan kemudian melakukan tindakan tunggal), dan pilihan tindakan di setiap episode hanya bergantung pada episode itu sendiri.
- Statis vs Dinamis: Lingkungan berubah, agen tidak perlu terus mencari pada lingkungan untuk memutuskan sesuatu. Pada lingkungan dinamis terus meminta agen apa yang ia ingin lakukan.
- (Lingkungan semidinamis jika lingkungan itu sendiri tidak berubah dengan berlalunya waktu namun skor kinerja agen berubah)
- Diskrit vs Kontinu: Jumlah state/tindakan untuk mencapai goal terbatas (diskrit), persepsi yang jelas dan tindakan yang terhingga. (misalnya, catur – diskrit, mengemudi taksi – kontinyu).
- Agen tunggal vs agen multi: Seorang agen yang beroperasi dengan sendirinya dalam suatu lingkungan.
whitetartarsauce
grasgrus
pandukrisnamurti